Setiap hasil karya pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Penilaian terhadap sebuah karya haruslah objektif atau berdasarkan fakta-fakta dan tidak memihak. Pengungkapan pujian terhadap kelebihan sebuah karya sebaiknya tidak berlebihan dan tidak menjatuhkan karya lain. Demikian juga dalam menyampaikan kritik terhadap kekurangan yang ada.
Banyak orang yang alergi terhadap kritik. Tidak sedikit pula orang yang lupa diri setelah mendapatkan pujian. Kritik yang disampaikan dengan bahasa yang santun disertai alasan yang masuk akal akan dapat diterima oleh semua pihak dengan dada lapang dan hati senang.
Sebaliknya, kritik yang tidak memperhatikan kesantunan dalam berbahasa dapat menyebabkan pihak yang dikritik kecewa, kesal, dan bahkan marah. Untuk itu kritik harus disampaikan dengan bahasa yang santun, disertai alasan yang logis bahkan kalau perlu membantu mencarikan jalan keluarnya.
Sekarang ini banyak sekali hasil karya seni maupun produk yang dapat kita saksikan. Setiap hasil karya pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Sebaik dan secanggih apa pun karya seni atau produk pasti memiliki kelemahan atau kekurangan.
Sebaliknya, karya (seni atau produk) tertentu yang menurut sebagian orang baik, bisa jadi juga masih memiliki kekurangan. Kita tidak boleh mencela hasil karya seseorang walaupun kenyataannya hasil karya itu sebenarnya memang kurang baik. Yang boleh memberi masukan.
Terhadap hasil karya (produk atau seni) yang baik, kita tidak boleh terlalu kikir untuk memujinya. Kritik dan pujian keduanya dapat menjadi bahan renungan untuk menciptakan hasil karya berikutnya. Inilah salah satu pentingnya kompetensi dasar ini harus kamu kuasai.
Sebelum kamu menyampaikan kritik terhadap hasil karya, berbagilah dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri atas empat atau lima orang. Diskusikan dalam kelompokmu contoh-contoh kalimat untuk mengawali penyampaian kritik.
Selanjutnya, diskusikan dalam kelompokmu kelemahan-kelemahan atau keunggulan-keunggulan hasil karya berikut ini! Jelaskan alasan-alasan kalian!
RENUNGAN PENDOSA
Malam sunyi
Kuterbangun dari buaian mimpi
Ditemani puteri malam
Serta diiringi orkestra malam nan merdu
Kupercikkan air suci
Dan kugelar sajadah usangku
Duduk bersimpuh menghamba menatap Yang Kuasa
Menetes air mataku
tetes demi tetes
kulihat suci
mengalir tanpa putusnya terpanjat hanya padaNya
Kuterawang sesaat
membayangkan
tubuh kasarku
hangus melebur bersama api jahanam
yang hitam kelam
Kusapu air mataku
dengan tangan
berlumur dosa
kumerintih ya Allah …
ampuni dosaku
tempatkan diriku di sisi-Mu
Ya Allah…
terangi hati ini
dengan cinta dan sayang-Mu
jangan jadikan diriku
kayu bakar jahanam-Mu
berilah kiranya bagiku
ketetapan hati
agar tak goyah imanku
pada dunia yang gemerlapan
Satrya Tjahya Husada
Secara bergiliran, berikan kritik atau pujian terhadap hasil karya tersebut secara lisan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang dijelaskan di depan. Pada saat teman kamu menyampaikan kritik atau pujian.
Baca Juga : Menyimak untuk Menganalisis Unsur-Unsur Syair
Mengkritik/Memuji Berbagai Karya Seni
Kritik terhadap sebuah karya sebaiknya bersifat membangun, tidak menjatuhkan, dan tidak sekadar mengemukakan kekurangan yang ada. Kritik sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang santun dan komunikatif. Selain itu, kritik perlu juga disertai dengan solusi atau alternatif pemecahannya.1. Menggunakan Bahasa yang Santun dalam Menyampaikan Kritik
Banyak orang yang alergi terhadap kritik. Tidak sedikit pula orang yang lupa diri setelah mendapatkan pujian. Kritik yang disampaikan dengan bahasa yang santun disertai alasan yang masuk akal akan dapat diterima oleh semua pihak dengan dada lapang dan hati senang.
Sebaliknya, kritik yang tidak memperhatikan kesantunan dalam berbahasa dapat menyebabkan pihak yang dikritik kecewa, kesal, dan bahkan marah. Untuk itu kritik harus disampaikan dengan bahasa yang santun, disertai alasan yang logis bahkan kalau perlu membantu mencarikan jalan keluarnya.
Sekarang ini banyak sekali hasil karya seni maupun produk yang dapat kita saksikan. Setiap hasil karya pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Sebaik dan secanggih apa pun karya seni atau produk pasti memiliki kelemahan atau kekurangan.
Sebaliknya, karya (seni atau produk) tertentu yang menurut sebagian orang baik, bisa jadi juga masih memiliki kekurangan. Kita tidak boleh mencela hasil karya seseorang walaupun kenyataannya hasil karya itu sebenarnya memang kurang baik. Yang boleh memberi masukan.
Terhadap hasil karya (produk atau seni) yang baik, kita tidak boleh terlalu kikir untuk memujinya. Kritik dan pujian keduanya dapat menjadi bahan renungan untuk menciptakan hasil karya berikutnya. Inilah salah satu pentingnya kompetensi dasar ini harus kamu kuasai.
Sebelum kamu menyampaikan kritik terhadap hasil karya, berbagilah dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri atas empat atau lima orang. Diskusikan dalam kelompokmu contoh-contoh kalimat untuk mengawali penyampaian kritik.
2. Memberikan Kritik/Pujian
Selanjutnya, diskusikan dalam kelompokmu kelemahan-kelemahan atau keunggulan-keunggulan hasil karya berikut ini! Jelaskan alasan-alasan kalian!
RENUNGAN PENDOSA
Malam sunyi
Kuterbangun dari buaian mimpi
Ditemani puteri malam
Serta diiringi orkestra malam nan merdu
Kupercikkan air suci
Dan kugelar sajadah usangku
Duduk bersimpuh menghamba menatap Yang Kuasa
Menetes air mataku
tetes demi tetes
kulihat suci
mengalir tanpa putusnya terpanjat hanya padaNya
Kuterawang sesaat
membayangkan
tubuh kasarku
hangus melebur bersama api jahanam
yang hitam kelam
Kusapu air mataku
dengan tangan
berlumur dosa
kumerintih ya Allah …
ampuni dosaku
tempatkan diriku di sisi-Mu
Ya Allah…
terangi hati ini
dengan cinta dan sayang-Mu
jangan jadikan diriku
kayu bakar jahanam-Mu
berilah kiranya bagiku
ketetapan hati
agar tak goyah imanku
pada dunia yang gemerlapan
Satrya Tjahya Husada
Secara bergiliran, berikan kritik atau pujian terhadap hasil karya tersebut secara lisan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang dijelaskan di depan. Pada saat teman kamu menyampaikan kritik atau pujian.
Baca Juga : Menyimak untuk Menganalisis Unsur-Unsur Syair