Pengertian Reaksi Kimia, Ciri & Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi Kimia

Pengertian Reaksi Kimia, Ciri & Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi Kimia - Pada Artikel kali ini akan menjelaskan Reaksi Kimia, Ciri-Ciri Reaksi Kimia, Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi Kimia.


Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat yang baru dengan sifat-sifat yang baru. Reaksi kimia dituliskan dengan menggunakan lambang unsur.

Marilah kita lihat bagaimana cara menyatakan suatu reaksi dengan menggunakan lambang. Perhatikan reaksi merkuri oksida yang menghasilkan merkuri dan oksigen berikut.

Ahli kimia akan menerjemahkan lambang-lambang di atas sebagai berikut. “Molekul HgO yang terdiri dari satu atom merkuri (Hg) ditambah satu atom oksigen (O), menghasilkan (→) satu molekul yang terdiri dari satu atom merkuri (Hg) ditambah satu molekul yang terdiri dari dua atom oksigen (O2)”.

Gabungan lambang yang menunjukkan suatu reaksi kimia dinamakan persamaan kimia. Zat yang bereaksi di sebelah kiri anak panah disebut pereaksi.

Sedangkan zat di sebelah kanan anak panah disebut hasil reaksi. Jadi, HgO pada persamaan kimia di atas adalah pereaksi. Hg dan O2 adalah hasil reaksi.

Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Ketika terjadi reaksi kimia, terdapat perubahan-perubahan yang dapat kita amati. Perhatikan ciri-ciri reaksi kimia berikut.

a. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Warna

warna ungu pada larutan kalium permanganat (KMnO4) akan berubah jika direaksikan dengan larutan asam oksalat (H2C2O4).

Perubahan kimia ini terjadi karena senyawa kalium permanganat berubah menjadi senyawa mangan sulfat (MnSO4) yang tidak berwarna.

Demikian juga dengan tembaga karbonat (CuCO3) yang berwarna hijau akan berubah menjadi tembaga oksida (Cu2O) yang berwarna kehitaman dan karbon dioksida (CO2) setelah dipanaskan.

b. Reaksi Kimia dapat Membentuk Endapan

Sebenarnya apakah endapan itu? Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai fase padat dari larutan.

Endapan dapat berupa kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau sentrifugasi. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat terlarut. Kelarutan suatu endapan sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.

c. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Perubahan Suhu

Reaksi kimia dapat menyebabkan perubahan suhu.reaksi kimia yang menghasilkan kenaikan suhu dinamakan reaksi eksoterm.

Reaksi eksoterm dapat kamu temukan pada pembakaran kertas dan pembakaran bensin pada kendaraan bermotor.

d. Reaksi Kimia dapat Menimbulkan Gas

Ketika kamu melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi ke dalam segelas air, kamu akan melihat gelembung-gelembung gas muncul dari dalam larutan. Hal ini membuktikan bahwa dalam peristiwa reaksi kimia dapat menimbulkan gas.

Selain contoh di atas, kamu juga dapat mengamati reaksi kimia yang menghasilkan gas pada saat kamu membuka kaleng minuman berkarbonasi.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi Kimia

Berdasarkan laju reaksinya, maka reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, dan ada pula yang berlangsung lambat.

Laju reaksi kimia dapat ditentukan dengan mengukur berkurangnya jumlah reaktan yang bereaksi atau pertambahan jumlah produk yang terbentuk tiap satuan waktu tertentu. Laju reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Dapatkah kamu menyebutkan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi laju reaksi kimia? Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi kimia di antaranya sebagai berikut.

a. Pengaruh Ukuran Zat terhadap Laju Reaksi

Ketika kamu melarutkan satu bongkah garam dan satu sendok garam halus masing-masing ke dalam segelas air, maka garam halus akan lebih cepat larut dibandingkan garam bongkahan. Hal ini dikarenakan ukuran butiran garam halus lebih kecil dari ukuran bongkahan garam.

b. Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi

Pemberian kalor atau pemanasan pada suatu reaksi kimia memengaruhi laju reaksi. Pada reaksi eksoterm bila suhu tinggi reaksi menjadi lambat, sedangkan pada reaksi endoterm, bila suhu tinggi reaksi menjadi cepat.

c. Katalis

Beberapa reaksi berlangsung secara lambat meskipun suhu tinggi dan kontak antara zat yang bereaksi intensif.

Dalam kasus seperti ini, zat lain yang tidak terlibat dalam reaksi dapat mempercepat perubahan kimia. Zat lain ini disebut katalis.

Katalis umumnya zat padat, tetapi dapat juga berupa zat cair atau gas. Katalis mengubah laju reaksi, tetapi tidak memengaruhi hasil reaksi. Hal ini dapat dituliskan:
A + B + Z → AB + Z
pada akhir reaksi diperoleh produk reaksi AB dan katalis Z. Berbagai katalis dipergunakan untuk mengubah laju bermacam-macam reaksi.

Sel-sel hidup mempunyai katalis reaksi yang disebut enzim yang memungkinkan terjadinya reaksi kimia di dalam sel.

Enzim hanya dapat bekerja dengan baik pada keadaan tertentu misalnya suhu dan tingkat keasaman tertentu.

Contoh enzim amilase yang berada dalam air ludah sebagai katalis dari pereaksi pati yang menghasilkan produk reaksi maltosa.


LihatTutupKomentar