Pengertian Sejarawan & Tujuh Kriteria Sejarawan - Pada artikel sebelumnya kita telah membahas Pengertian Sejarah Terlengkap, dan Pengertian Ilmu Sejarah. Berikut ini merupakan Artikel yang pertama kali membahas tentang Pengertian Sejarawan, Berikut penjelasannya.
a. Kemampuan praktis dalam mengartikulasi dan mengekspresikan secara menarik pengetahuannya, baik secara tertulis maupun lisan.
b. Kecakapan membaca atau berbicara dalam satu atau dua bahasa asing atau daerah.
c. Menguasai satu atau lebih disiplin kedua, terutama ilmu-ilmu sosial lain yang relevan atau yang berhubungan dengan ilmu-ilmu alam.
d. Kelengkapan dalam penggunaan pemahaman (insight) psikologi, kemampuan yaitu imajinasi dan empati.
e. Kemampuan membedakan antara profesi sejarah dan sekedar hobi antikurian, yaitu pengumpulan benda-benda antik.
f. Pendidikan yang luas (broad culture) selama hidup sejak masih kecil.
g. Dedikasi pada profesi dan integritas pribadi, baik sebagai sejarawan peneliti maupun sebagai sejarawan pendidik.
Sejarawan
Pengertian Sejarawan yaitu Orang-orang yang berhasil menghidupkan kembali suatu peristiwa masa lampau dalam bentuk penelitian atau cerita sejarah disebut dengan sejarawan.
Sejarawan adalah wisatawan dalam dunia lampau. Mereka mempunyai kekhususan dalam suatu daerah tertentu. sejarawan dapat menunjukan pola-pola perkembangan, konteks dan kondisi-kondisi peristiwa serta akibatnya, yang semuanya sukar diketahui dan difahami oleh semua orang yang tidak mengalami sendiri peristiwa-peristiwa tersebut.
Tujuh Kriteria Sejarawan
Menurut sjamsuddin, ada tujuh kriteria sebagai seorang sejarawan sebagai berikut.a. Kemampuan praktis dalam mengartikulasi dan mengekspresikan secara menarik pengetahuannya, baik secara tertulis maupun lisan.
b. Kecakapan membaca atau berbicara dalam satu atau dua bahasa asing atau daerah.
c. Menguasai satu atau lebih disiplin kedua, terutama ilmu-ilmu sosial lain yang relevan atau yang berhubungan dengan ilmu-ilmu alam.
d. Kelengkapan dalam penggunaan pemahaman (insight) psikologi, kemampuan yaitu imajinasi dan empati.
e. Kemampuan membedakan antara profesi sejarah dan sekedar hobi antikurian, yaitu pengumpulan benda-benda antik.
f. Pendidikan yang luas (broad culture) selama hidup sejak masih kecil.
g. Dedikasi pada profesi dan integritas pribadi, baik sebagai sejarawan peneliti maupun sebagai sejarawan pendidik.