Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian Indonesia

Artikel ini akan menerangkan tentang Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian Indonesia, Sistem Ekonomi, ciri-ciri kegiatan ekonomi tradisional, Sistem Ekonomi Terpusat, Sistem Ekonomi Liberal, Sistem Ekonomi Campuran

Pelaku Ekonomi

Pemerintah merupakan pelaku ekonomi yang paling utama dan bertangung jawab penuh dalam menetapkan sistem perekonomian yang sesuai bagi bangsa dan negaranya.

Sebab hasil kemajuan pembangunan ekonomi suatu bangsa akan benar-benar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat jika sistem perekonomian yang diterapkan sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri.

Sistem Ekonomi

Sebelum berkembang seperti sekarang ini, manusia dan masyarakat belum mengenal sistem ekonomi untuk mengatur perekonomiannya. Adapun kegiatan perekonomiannya masih bersifat tradisonal.

Dalam ekonomi tradisional, kegiatan ekonominya masih menggunakan tradisi turun temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat.

Kegiatan ekonomi tradisional dilakukan secara bergotong royong dan bersifat kekeluargaan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal.

Adapun ciri-ciri kegiatan ekonomi tradisional adalah sebagai berikut:

  • kegiatan produksi pada umumnya mengolah tanah dan mengumpulkan benda yang disediakan alam,
  • alat produksinya masih sederhana,
  • sangat tergantung pada alam,
  • hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan minimal dan bersifat homogen,
  • belum mengenal tukar menukar secara kredit.
Lalu, apakah arti dari sistem ekonomi itu sendiri? Apa manfaatnya? Dan bagaimanakah penerapannya?
Sistem ekonomi adalah cara suatu bangsa atau negara mengatur perekonomiannya.

Pelaksanaan sistem ekonomi suatu negara tercermin dalam keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang digunakan oleh suatu bangsa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  

Sistem perekonomian negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain falsafah hidup bangsa, sifat dan jari diri bangsa, dan struktur ekonomi.

Sistem Ekonomi Terpusat

Sistem ekonomi terpusat sering disebut sebagai sistem ekonomi sosialis, yaitu suatu sistem ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. Pemerintah dalam sistem ekonomi terpusat berperan sangat dominan.

Adapun ciri-ciri sistem ekonomi terpusat adalah:

  • seluruh sumber daya dikuasai oleh negara,
  • produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat,
  • kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat,
  • hak milik individu tidak diakui.
Sistem perekonomian terpusat ini diterapkan di negara-negara Eropa Timur yang pada umumnya menganut paham komunis.
Kebaikan sistem ekonomi terpusat adalah:
  • pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian,
  • pemerintah bebas menentukan barang/jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
  • pemerintah mengatur distribusi hasil dan produksi,
  • mudah melakukan pengelolaan dan pengawasan,
  • pelaksanaan pembangunan lebih cepat karena sudah disusun dalam suatu perencanaan.

Kelemahan sistem ekonomi terpusat adalah :

  • hal milik pribadi tidak diakui,
  • potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
  • segala kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan pemerintah bersifat paternalisme.

Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran).

Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya setiap individu diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing.

Setiap pelaku ekonomi didorong untuk melakukan yang terbaik agar ia memperoleh laba sebesar- besarnya. Sistem ekonomi pasar atau liberal banyak dianut negaranegara Eropa dan Amerika Serikat.

Adapun ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah:

  • adanya pengakuan terhadap hak individu,
  • setiap manusia adalah homo economicus,
  • kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi,
  • menerapkan sistem persaingan bebas,
  • motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri,
  • peranan modal sangat penting,
  • peranan pemerintah dibatasi.

Kebaikan sistem ekonomi liberal (sistem ekonomi pasar) adalah:

  • setiap orang bebas menentukan perekonomian sendiri,
  • setiap orang bebas memiliki alat produksi sendiri,
  • kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena persaingan,
  • produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.

Kelemahan sistem ekonomi pasar (sistem ekonomi liberal):

  • mengakibatkan adanya eksploitasi terhadap orang lain,
  • menimbulkan monopoli,
  • terjadinya kesenjangan pendapatan,
  • rentan terhadap krisis ekonomi.

Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar.

Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.

Sistem ekonomi campuran banyak diterapkan di negaranegara yang sedang berkembang, seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir, dan Maroko.

Kebaikan sistem ekonomi campuran adalah:

  • meskipun swasta diberi kebebasan, namun tetap ada intervensi pemerintah sehingga kestabilan ekonomi tetap terjamin,
  • pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha menengah dan kecil.
Baca Juga :  Permasalahan Tenaga Kerja di Indonesia
sistem ekonomi, pengertian sistem ekonomi, sistem perekonomian, sistem ekonomi campuran, sistem ekonomi liberal, definisi ekonomi, ekonomi islam, sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pancasila, pengertian ekonomi islam, sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi komando, pengertian sosialisme, sistem ekonomi sosialis, pengertian liberal, pengertian pasar bebas, sistem ekonomi islam, sistem sistem ekonomi, ekonomi liberal, pengertian sistem ekonomi tradisional, maksud ekonomi tradisional, ekonomi kapitalis, pengertian sistem ekonomi campuran, pengertian sistem perekonomian, sistem ekonomi kerakyatan, pengertian sistem ekonomi liberal, ekonomi dalam islam, contoh sistem ekonomi
LihatTutupKomentar